EIC mengangkat Stamfort Raffles sebagai gubernur Jenderal di Indonesia.
Langkah-langkah Raffles :
• Membagi pulau Jawa menjadi 16 karesidenan
• Mengurangi kekuasaan bupati dengan mengangkat bupati menjadi pegawai pemerintah
• Menghilangkan sama sekali bentuk kerja paksa/rodi
• Menghapus pelayaran Hongi model VOC
• Melarang perbudakan karena tidak sesuai dengan semangat liberalisme
• Menghapus segala bentuk penyerahan (upeti)
• Memungut sewa tanah/Land Rate sebab tanah dianggap sebagai milik negara
• Melaksanakan sistem penjurian dalam peradilan
Jasa Raffles dalam pengembangan ilmu pengetahuan :
• Meneliti tumbuhan dan menamai temuannya Rafflesia Arnoldi
• Membangun kebun raya Bogor
• Menulis buku History of Java
Kekuasaan Kolonial Belanda
1814 Konvensi London, Perancis harus mengembalikan status negara-negara jajahan ke kedudukan semula
1816 Indonesia dikembalikan ke Belanda kecuali Pulau Bangka, Belitung dan Bengkulu.
Akibatnya terjadi perlawanan dari rakyat, seperti perang Diponegoro, Perang Aceh, Perang Padri, Perang Pattimura sehingga kas Belanda menjadi Kosong
Van den Bosh mengusulkan sistem Cultuur Stelsel / Tanam Paksa di Pulau Jawa mulai tahun 1830
Ketentuan Tanam Paksa
• Seperlima bagian tanah milik rakyat yang subur wajib dijadikan lahan bagi tanaman ekspor
• Tanah tersebut dibebaskan dari pembayaran pajak
• Hasil panen diserahkan kepada pemerintahan Belanda
• Apabila taksiran harga hasil panen melebihi pajak, maka kelebihannya menjadi hak rakyat
• Kegagalan panen ditanggung pemerintah
• Tenaga kerja yang digunakan tidak boleh melebihi tenaga kerja yang digunakan untuk menanam padi
Ketentuan tanam paksa yang dilanggar Belanda
• Tanah yang dijadikan lahan ekspor tidak hanya seperlima tapi seluruhnya
• Lahan yang ditanami tanaman ekspor tetap dipungut pajak
• Kegagalan panen ditanggung rakyat sendiri bukan pemerintah
• Jika taksiran hasil panen melebihi pajak maka kelebihannya itu tidak diberikan kepada rakyat
• Tenaga yang digunakan untuk tanam paksa melebihi tenaga untuk menanam padi
Pengaruh Tanam Paksa
• Rakyat menderita dan kelaparan, karena sebagian besar waktu mereka untuk mengurus tanaman paksa, dan tanaman padi mereka terlantar
• Sisi positifnya rakyat menjadi tahu tanaman baru yang unggul sebagai komoditas ekspor
Pihak yang menentang tanam paksa
• Kelompok Pemilik Modal
mereka mendesak pemerintah belanda menghapus tanam paksa, dan mengizinkan mereka masuk ke Indonesia untuk menanamkan modalnya >> Politik Pintu terbuka
• Golongan Humanis di Belanda :
o Eduard Douwes Dekker : Asisten Residen, seorang Penulis
o Van de Venter >> Politik Etis : perbaikan irigasi, edukasi dan transmigrasi
o Baron Van Hoevel : Pendeta Belanda
• Kelompok Liberal di negeri Belanda
Pengaruh Kolonialisme dan Imperialisme terhadap bangsa Indonesia
Bidang Politik
• Pamong praja yang dulu berdasarkan garis keturunan diubah menjadi sistem kepegawaian
• Jawa menjadi pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektur
• Hukum yang dulu menggunakan hukum adat diubah menggunakan sistem hukum barat modern
• Kebijakan yang diambil raja dicampuri Belanda
Bidang Ekonomi
• Belanda membuka tambang minyak bumi di Tarakan Kaltim
• Belanda membangun rel kereta api untuk memperlancar arus perdagangan
• Liberalisme ekonomi
Bidang Sosial
• Pembentukan status sosial dimana yang tertinggi adalah orang Eropa, Asia dan Timur jauh baru kaum pribumi
• Struktur penguasa lokal lenyap
Bidang Budaya
• Westernisasi menyebar lewat jalur pendidikan dan pemerintahan
• Birokrat menggunakan bahasa Belanda sebagai simbol status mereka
• Masuknya agama Katholik dan Protestan
0 komentar:
Posting Komentar